Berperan Besar, batu bara Dongkrak Neraca Perdagangan

batu bara
batu bara
batu bara

batu bara merupakan salah satu komoditas andalan untuk memenuhi kebutuhan energi global. Seiring pulihnya perekonomian setelah 2 tahun dilanda pandemi, industri manufaktur yang sempat terhenti kini mulai pulih dan menjadi tanda kebangkitan ekonomi.
Melihat hal tersebut, peran batu bara tidak bisa dikesampingkan, karena batu bara masih menjadi salah satu andalan untuk mendongkrak perekonomian dalam negeri.

Buktinya batu bara merupakan salah satu komoditas yang tumbuh dan mendongkrak neraca perdagangan Indonesia.

Bacaan Lainnya

Berkat batu bara dan komoditas lainnya, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus. Ini merupakan rekor surplus terpanjang dalam sejarah, yakni selama 29 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan pada September 2022 mengalami surplus US$ 4,99 miliar.

BPS mencermati beberapa komoditas unggulan ekspor yang masih tinggi, antara lain. batu bara dan gas alam.

Namun, batu bara tampaknya masih tinggi di kisaran US$ 321,5 per metrik ton dibandingkan US$ 146,1 per metrik ton.

“Harga batu bara masih cukup tinggi yakni 120,11%,” kata Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto beberapa waktu lalu.

Pencapaian ini menegaskan bahwa batu bara merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting bagi Indonesia mengingat kontribusinya yang sangat besar terhadap pendapatan nasional setiap tahunnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahkan menyebut penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batu bara (Minerba) membukukan angka Rp124,4 triliun pada 2021. Nilai tersebut sudah termasuk pajak, bea keluar, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Tak hanya itu, banyak perusahaan tambang batu bara yang aktif membantu perekonomian warga sekitar tambang. Hal ini bahkan diakui oleh Peneliti INDEF,

Nailul Huda. Tak bisa dimungkiri, komoditas batu bara saat ini banyak memberikan dampak membantu perekonomian masyarakat sekitar tambang.

“Harus kita akui batu bara dan komoditas energi fosil lainnya telah membantu perekonomian nasional, khususnya daerah,” ujarnya kepada CNBC Indonesia.

SUMBER : CNBC INDONESIA

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *