ESDM dan DPR Sepakati Asumsi ICP 2023 US$95 per Barel

ESDM dan DPR Sepakati Asumsi ICP 2023 US$95 per Barel
ESDM dan DPR Sepakati Asumsi ICP 2023 US$95 per Barel
ESDM dan DPR Sepakati Asumsi ICP 2023 US$95 per Barel

Bisnis.com, JAKARTA- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Komisi VII DPR RI menyepakati asumsi dasar Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 sebesar US$95 per barel. .

Angka tersebut lebih tinggi dari ICP dalam APBN 2022 yang sebesar US$63 per barel. Penetapan ini juga mengalami kenaikan US$5 per barel dari usulan sebelumnya yakni US$90 per barel ketika Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato Penyampaian Informasi Pemerintah Rancangan Undang-Undang APBN 2023 dan Nota Keuangannya pada Sidang Pembukaan Rapat Paripurna. Periode I DPR RI Tahun Sidang 2022-2023, Selasa (16/8/2022) lalu.

Bacaan Lainnya

“Pada prinsipnya pemerintah setuju [untuk menetapkan harga ICP],” kata Arifin saat Rapat Kerja Bersama Komisi VII DPR RI, dikutip dari siaran pers, Sabtu (10/9/2022).

Arifin menegaskan ketidakstabilan pasar global akibat ketegangan geopolitik telah mendorong harga minyak dunia berfluktuasi. Menurut dia, baik permintaan maupun harga minyak dunia tidak menentu dan bisa berubah setiap hari.

Penetapan asumsi dasar ICP di level US$95 per barel, lanjut Arifin, mengantisipasi peningkatan konsumsi minyak dunia pada akhir tahun jelang memasuki musim dingin dan gangguan sektor pasokan dari Rusia.

Di sisi lain, OPEC+ juga mengendalikan laju produksi untuk dapat menahan harga minyak dunia. “Kalaupun ada penurunan harga minyak, kemungkinan ada indikasi inflasi sehingga permintaan juga akan turun,” kata Arifin.

Selain ICP, pemerintah dan DPR menargetkan lifting migas (siap jual) pada 2023 ditetapkan sebesar 1,769 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), terdiri dari lifting minyak 660.000 barel per hari dan gas bumi. lifting minyak setara 1,1 juta barel per hari.

Keputusan ini disepakati melihat realisasi lifting hingga Agustus 2022 mencapai 1,562 juta barel setara minyak per hari, di mana realisasi lifting minyak bumi sebesar 606.400 barel minyak per hari dan lifting gas bumi sebesar 956.000 barel minyak. setara per hari.

Prospek lifting migas dalam APBN 2022 sebesar 1,597 juta barel setara minyak per hari, terdiri dari lifting minyak sebesar 633.000 barel minyak per hari dan lifting gas bumi sebesar 964.000 barel setara minyak per hari.

Pemerintah juga terus mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk meningkatkan produksi migas dengan menetapkan cost recovery 2023 sebesar US$8,50 miliar.

Untuk mengoptimalkan produksi migas, Arifin mendorong penggunaan teknologi modern diterapkan pada sumur-sumur tua. Pencapaian ini diharapkan sejalan dengan target pemerintah untuk mewujudkan produksi minyak satu juta barel per hari pada tahun 2030.

“Kami melihat sumber minyak kita sudah tua, perlu upaya keras dengan teknologi baru yang tentunya membutuhkan biaya. Target 1 juta barel per hari pada 2030 kita upayakan tercapai,” jelas Arifin.

Arifin juga mengungkapkan untuk mencapai target satu juta barel per hari membutuhkan waktu yang relatif lama.

“Untuk bisa memompa minyak, butuh waktu 7-10 tahun dari penemuan, eksplorasi, dan eksploitasi. Kami memiliki indikasi sumur baru yang bisa kami coba percepat,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *