

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan produk BBM RON 80 yaitu Premium bersama dengan produk RON 89 yaitu Revvo 89 tidak lagi beredar di Indonesia per 1 Januari 2023.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menjelaskan, kebijakan tersebut diambil pemerintah setelah mempertimbangkan banyak hal. Salah satunya adalah meningkatnya kesadaran dunia tentang lingkungan sekitar.
“Ya, jadi tentunya kita juga harus memperhatikan dunia karena spesifikasi lingkungan ini makin tinggi, kita berpindah dari standar Euro 4 ke Euro 5. Jadi mulai tahun depan resmi tidak ada RON 88, jadi 90 ke atas (Pertalite) (yang boleh dijual),” ujar Tutuka kepada CNBC Indonesia di Energy Corner, Senin (26/12/2022).
Kementerian ESDM sebelumnya mengatakan BBM oktan di bawah RON 90 akan ditiadakan pada 1 Januari 2023. Dengan begitu, BBM di bawah RON 90, antara lain Premium RON 88 milik SPBU Pertamina dan Revvo 89 milik SPBU Vivo. , mungkin tidak lagi tersedia di pasaran mulai awal tahun 2023.
Meski demikian, BBM Pertalite RON 90 tetap akan beredar di pasaran. Mengingat, bahan bakar jenis ini telah memenuhi standar dan kualitas (spesifikasi). “Tidak dihapus (Pertalite),” kata Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Migas Mirza Mahendra kepada CNBC Indonesia, Rabu (7/9/2022).
Mirza menyebut produk yang dijual di SPBU Vivo, Revvo 89, sebenarnya sudah memenuhi karakteristik Ron 88 itu sendiri. Oleh karena itu, produk ini akan masuk dalam daftar BBM selanjutnya yang akan dihapus setelah Premium.
Setidaknya, PT Vivo Energi Indonesia memiliki waktu hingga akhir tahun 2022 untuk menjual produk BBM Revvo 89. Pasalnya, mulai 1 Januari 2023, pemerintah akan melarang penjualan BBM yang memiliki nilai oktan di bawah RON 90. “Mulai 1 Januari 2023, mulai tanggal tersebut jenis bensin 88 tidak akan dipasarkan di dalam negeri,” kata Mirza. .
PT Vivo Energi Indonesia mengaku tidak akan menjual bahan bakar minyak (BBM) Ron 89, yakni Revvo 89. Hal itu menyusul keputusan pemerintah untuk segera melarang penjualan BBM beroktan rendah di SPBU.
Manajemen menyatakan pemerintah telah memutuskan untuk meniadakan penjualan BBM beroktan rendah pada 31 Desember 2022. Karena itu, untuk memenuhi kebijakan tersebut, perseroan berencana mengosongkan stok Revvo 89 terlebih dahulu.
“Untuk mematuhi kebijakan pemerintah, PT Vivo Energy Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan pasokan Revvo 89 kami pada akhir tahun ini,” kata manajemen dalam keterangan tertulis yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa (6/9/2022).
SUMBER : CNBC INDONESIA