Perekonomian RI 2023 Tergantung rezeki Orang Kaya, mengapa?

Perekonomian RI 2023 Tergantung rezeki Orang Kaya, mengapa?
Perekonomian RI 2023 Tergantung rezeki Orang Kaya, mengapa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Ekonom senior Raden Pardede mengatakan sulit mengandalkan ekspor pada 2023 untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% pada 2023. Hal itu karena dunia menghadapi ancaman stagflasi.
Dia memperkirakan stagflasi akan terjadi di negara-negara mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat, Eropa, Inggris, cina, dan Jepang. Stagflasi akan terjadi karena kontraksi ekonomi yang terjadi masih dibarengi dengan tekanan inflasi yang tinggi.
Itu di luar kendali kita. Jadi berdampak pada ekonomi kita, ekspor kita lebih lemah dari tahun sebelumnya karena faktor eksternal,” ujar Raden dalam program Laba CNBC Indonesia, Selasa (3/1/2022).
Oleh karena itu, Raden menekankan, yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi domestik tahun ini adalah konsumsi rumah tangga yang mencapai 57% dari total produk domestik bruto (PDB), investasi sebesar 30%, dan belanja pemerintah sebesar 8%.

Dari sisi konsumsi rumah tangga, ungkap dia, yang bisa memberikan kontribusi terbesar berasal dari pengeluaran masyarakat menengah ke atas yang dalam 2 tahun terakhir cenderung hanya menyimpan dananya di perbankan. Itu sebabnya harus ada kebijakan yang mendorong konsumsi mereka.

“Itu sudah terbukti, uang mereka di sistem perbankan menumpuk. Menurut saya, mereka harus tetap belanja pada tahun 2023. Jangan kurangi belanja mereka. Sebaliknya, mungkin mereka bisa belanja lebih baik, terutama belanja barang-barang dalam negeri. negara sehingga terjadi pergerakan ekonomi,” kata Raden.
Sedangkan untuk kalangan menengah ke bawah, Raden mengaku harus terus mendapatkan perhatian pemerintah untuk menjaga daya belinya. Oleh karena itu, pemerintah harus mengalokasikan belanja negara untuk program-program seperti penciptaan lapangan kerja.

“Upaya dilakukan realokasi belanja pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja. Jadi mari kita kerjakan proyek infrastruktur, proyek pembangunan, apa pun itu, usahakan padat karya,” kata Raden.

Sedangkan untuk investasi, tegasnya, harus terus dioptimalkan dengan mengeluarkan kebijakan yang memfasilitasi iklim investasi.

“Jadi ketiga tadi, pemerintah harus membelanjakan uangnya dengan baik, dan kalau perlu membelanjakannya untuk barang-barang dalam negeri, termasuk TKDN, yang kedua adalah bagaimana lingkungan investasi agar pengusaha tidak terganggu investasinya, dan yang ketiga rumah tangga. konsumsi, itu resep yang bisa kita lakukan pada tahun 2023,” kata Raden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *