

Korea Utara gempar karena pemerintah memaksa warganya untuk menyaksikan eksekusi di depan mata mereka.
Seorang sumber mengatakan kepada Daily NK bahwa Korea Utara sengaja melakukan eksekusi ini di depan umum untuk menimbulkan efek ketakutan di kalangan masyarakat.
“Mereka berusaha untuk membungkam ketidakpuasan yang meluas terhadap rezim dengan menciptakan ketakutan bahwa setiap orang dapat menghadapi eksekusi jika mereka tidak mematuhi perintah Partai Buruh,” kata sumber tersebut.
Menurutnya, Korea Utara memang memperketat pengekangan terhadap warganya sepanjang tahun ini, dalam rangka 10 tahun kepemimpinan Kim Jong Un.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti berapa jumlah eksekusi yang dilakukan Korea Utara sepanjang tahun 2022.
Namun, setidaknya empat eksekusi yang dilakukan di depan umum bocor ke banyak media, termasuk vonis terhadap dua remaja distributor film Korea Selatan.
- Dokter ‘Tn. A’ di Kota Wonsan
November lalu, Kota Wonsan gempar ketika seorang dokter yang dikenal sebagai “Tuan A” dieksekusi di depan umum.
Tuan A diadili karena menjual obat yang diramu sendiri dengan bahan penisilin dan streptomisin yang dibelinya secara ilegal dari Tiongkok.
dia mulai menjual obat tersebut karena Korea Utara saat ini sedang mengalami kekurangan obat. Sementara itu, Korea Utara dilaporkan dalam keadaan darurat setelah melaporkan kasus Covid-19 pertamanya awal tahun ini.
Saat itu, keluarga Kim Jong Un dilaporkan mengirimkan obat-obatannya kepada kerabat yang membutuhkan.
Daily NK melaporkan bahwa meskipun kekurangan ini, penyelundupan dan produksi obat terlarang adalah hal biasa di Korea Utara.
Namun kali ini, Korut memilih melakukan eksekusi di depan umum untuk menebar teror di masyarakat.
“Tidak peduli apa itu pada masa lalu, sekarang Anda akan dihukum berat jika tidak mengikuti undang-undang ketenagakerjaan,” kata seorang sumber.
- Prajurit ‘Mr. B’ ditembak mati di depan rekan-rekannya
Tidak hanya warga sipil tetapi anggota militer juga dapat dikenakan hukuman mati di depan umum.
Seorang sumber di Provinsi Hamgyong mengatakan, kejadian itu menimpa salah satu temannya yang tergabung dalam brigade Komando Garda Utama.
Komando tersebut bertugas menjaga Kim Jong Un dan keluarganya. Pada saat kejadian, tim Tuan B ditugaskan untuk melindungi salah satu vila Kim di Kabupaten Kyongsong.
Namun, Pak B malah memerintahkan sejumlah personelnya untuk membangun rumahnya sendiri.
Selain itu, Pak B juga menerima suap dari bawahannya. Pemberi suap akan lebih mudah untuk meminta dokumen perjalanan dan dapat mengambil cuti kapan saja.
Setelah Tuan B dieksekusi, timnya benar-benar dibubarkan. Pasukan baru kemudian ditunjuk untuk menjaga vila Kim di Kyongsong.
- Dua remaja ditembak mati setelah menonton film Korea Selatan
Di Kota Hyesan, warga juga ketakutan ketika dipaksa menyaksikan eksekusi dua remaja yang kedapatan menonton dan mengedarkan film Korea Selatan.
Sebuah sumber mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa eksekusi dilakukan di sebuah pangkalan udara di Hyesan Oktober lalu.
“Penduduk Hyesan berkumpul di landasan
Saat eksekusi berlangsung, pihak berwenang mengingatkan warga bahwa pemuda yang diperkirakan berusia 16-17 tahun itu sama-sama jahat.
“Mereka mengatakan, ‘Mereka yang menonton atau mendistribusikan film dan drama Korea Selatan tidak akan dimaafkan dan akan dihukum dengan hukuman mati maksimal,” kata seorang warga Hyesan.
- Seorang remaja dieksekusi karena membunuh ibunya
Di tempat eksekusi yang sama, Korea Utara juga menembak mati seorang remaja yang dihukum karena membunuh ibunya.
Menurut pihak berwenang di tempat kejadian, pembunuh ibu tersebut sama bejatnya dengan dua remaja yang menyebarkan konten Korea Selatan.