Alasan Para Ilmuwan Yakin COVID-19 Buatan Manusia, Begini Asal Usulnya

Para Ilmuwan Yakin COVID-19 Buatan Manusia
Para Ilmuwan Yakin COVID-19 Buatan Manusia
Para Ilmuwan Yakin COVID-19 Buatan Manusia

Ada tudingan dari seorang ilmuwan yang mengatakan bahwa COVID-19 awalnya buatan manusia hingga menyebar akibat kebocoran di laboratorium di Wuhan. Hal tersebut disampaikan oleh ahli epidemiologi dan mantan wakil presiden EcoHealth Alliance, Dr Andrew Huff, dalam buku ‘The Truth About Wuhan’.
Dr Huff percaya bahwa pandemi COVID-19 adalah hasil dari pendanaan pemerintah AS untuk rekayasa genetika virus korona yang berbahaya di cina. Namun, percobaan di cina tidak dibarengi dengan biosekuriti yang baik. Akibatnya, terjadi kebocoran di laboratorium Institut Virologi Wuhan yang kemudian memicu merebaknya virus korona.

“Aliansi EcoHealth dan laboratorium asing tidak memiliki langkah-langkah kontrol yang memadai untuk memastikan biosafety, biosecurity dan manajemen risiko yang tepat, yang pada akhirnya mengakibatkan kebocoran laboratorium di Institut Virologi Wuhan,” katanya dalam bukunya, dikutip dari News, Senin (5/12/2022).

Bacaan Lainnya

Diketahui, EcoHealth Alliance telah mempelajari berbagai virus korona pada kelelawar selama lebih dari sepuluh tahun yang didanai oleh National Institutes of Health dan bekerja sama dengan laboratorium Wuhan. Dr Huff bekerja di EcoHealth Alliance dari 2014 hingga 2016 dan menjabat sebagai wakil presiden dari 2015, bekerja sebagai ilmuwan pemerintah AS.

Pada tahun 2014, Dr. Huff diminta meninjau proposal pendanaan mengenai pekerjaan peningkatan fungsional untuk membuat SARS-CoV-2, yang kemudian menyebabkan COVID-19. Pekerjaan tersebut bertujuan untuk melihat virus yang dibuat untuk menginfeksi manusia, untuk membantu peneliti menguji teori ilmiah, mengembangkan teknologi baru, dan menemukan pengobatan untuk penyakit menular.

Namun, metode penelitian ini diyakini berisiko memicu masalah keselamatan dan keamanan, sehingga dilarang di banyak negara. Itu dilarang di AS pada tahun 2014 tetapi diperkenalkan kembali oleh National Institutes of Health (NIH) pada tahun 2017.

Menurut Dr. Huff, EcoHealth Alliance bekerja sama dengan laboratorium Wuhan untuk memperoleh penelitian fungsional, dengan dukungan USAID. Dia percaya bahwa COVID-19 direkayasa secara genetik di Wuhan melalui serangkaian fungsi penelitian yang didanai oleh pemerintah AS. Kemudian karena keamanan yang buruk, terjadilah kebocoran laboratorium.
Sementara dia mengatakan, dia tidak melihat bukti bahwa cina sengaja menyebarkan virus korona.

“The EcoHealth Alliance mengembangkan SARS-CoV-2 dan bertanggung jawab atas pengembangan agen SARS-CoV-2 selama saya bekerja di organisasi tersebut,” tegasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *