

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menandatangani undang-undang yang melindungi pernikahan sesama jenis, Selasa (13/12).
Langkah tersebut menindaklanjuti Kongres AS yang mengesahkan aturan tersebut pada Kamis (8/12).
Juru bicara Biden, Karine Jean-Pierre, mengatakan dukungan itu “akan memberikan ketenangan pikiran bagi jutaan LGBTQI+ dan pasangan antarras yang pada akhirnya akan memiliki hak dan perlindungan yang layak mereka dapatkan.”
Jean-Pierre juga mengatakan Biden akan menekankan dalam petikan hari ini bahwa “masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk melindungi orang-orang LGBTQI+ di seluruh negeri.”
Sebagai bentuk perayaan, Biden dikabarkan akan mengumpulkan anggota Partai Republik dan Demokrat di Gedung Putih bersama para alpukat dan penggugat dalam kasus kesetaraan pernikahan.
Jean-Pierre juga mengatakan akan ada “tamu dan pertunjukan musik untuk merayakan hukum bersejarah ini.”
Biden akan menjadi pemimpin politik AS pertama yang secara terbuka mendukung kelompok sesama jenis di tingkat pemerintahan. Dia telah menggemakan dukungan ini sejak dia belum menjabat sebagai presiden.
Pada tahun 2012, Biden menimbulkan kegemparan dengan menyatakan dukungannya untuk kelompok sesama jenis ketika presiden saat itu, Obama, masih berusaha untuk kembali ke kursi kepresidenan untuk masa jabatan berikutnya.
“Saya setuju dengan fakta bahwa laki-laki menikah dengan laki-laki, perempuan menikah dengan perempuan dan laki-laki heteroseksual menikah dengan perempuan. Mereka berhak mendapatkan hak yang sama,” kata Biden saat itu.
Saat terpilih pada 2020, Biden langsung menarik petai Buttigieg untuk menjadi sekretaris transportasinya. Buttigieg menjadi orang gay pertama yang ditempatkan di kabinet oleh Senat.
Sejauh ini, pemerintahan Biden telah menyatakan dukungannya terhadap hak-hak LGBTQ, khususnya komunitas transgender.
Mulai dari kebijakan paspor yang netral gender hingga pencabutan larangan waria untuk ikut angkatan bersenjata.