

BEIJING – Pesawat militer AS yang terlibat konfrontasi dengan pesawat cina di perairan selatan yang disengketakan pekan lalu telah melanggar hukum internasional dan membahayakan keselamatan pilot cina. Hal itu diungkapkan juru bicara Kementerian Pertahanan cina. Sebelumnya, militer AS mengatakan pada Kamis (29/12/2022), jet tempur Angkatan Laut cina J-11 datang dalam jarak 3m dari pesawat RC-135 Angkatan Udara AS pada 21 Desember, memaksanya melakukan manuver mengelak untuk menghindari tabrakan.
Namun Tian Junli, juru bicara Komando Teater Selatan cina, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam (31/12/2022), bahwa AS telah menyesatkan publik tentang insiden di dekat Kepulauan Paracel yang disengketakan di Laut cina Selatan. Dia mengatakan pesawat AS melanggar hukum internasional, mengabaikan peringatan berulang kali dari cina, dan melakukan pendekatan berbahaya yang mengancam keselamatan pesawat cina. “Amerika Serikat sengaja menyesatkan opini publik dalam upaya membingungkan khalayak internasional,” kata Tian seperti dikutip Reuters.
“Kami dengan sungguh-sungguh meminta pihak AS untuk menahan tindakan angkatan laut dan udara garis depan, secara ketat mematuhi hukum dan perjanjian internasional yang relevan, dan mencegah kecelakaan di laut dan udara,” lanjutnya. cina mengklaim hampir seluruh Laut cina Selatan sebagai wilayah kedaulatannya, tetapi sebagian diperebutkan oleh Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Brunei Darussalam.
SUMBER : SINDONEWS