
Banyak pemimpin dunia menjadi sorotan karena dianggap diktator. Di cina, misalnya, Presiden Xi Jinping disebut diktator karena kebijakannya yang tegas terhadap warganya dan sering membungkam perbedaan pendapat dan kritik.
Kediktatoran adalah jenis pemerintahan di mana satu orang atau partai memiliki kekuasaan absolut. Artinya, partai atau penguasa memiliki kendali penuh.
Menurut Penduduk Dunia, dalam sistem pemerintahan seperti itu hak-hak rakyat biasanya ditekan. Diktator juga biasanya didukung oleh kelompok orang yang berkuasa.
Lebih lanjut, situs tersebut menjelaskan bahwa diktator berkuasa ketika ada masalah serius, seperti krisis ekonomi atau kerusuhan di kalangan rakyat.
Diktator biasanya mempertahankan kekuasaan dengan membungkam setiap oposisi terhadap kekuasaan mereka. Tindakan itu bisa berupa penangkapan, intimidasi, kekerasan fisik, atau bahkan pembunuhan.
Selain itu, berikut para diktator dunia yang jadi sorotan di World Population versi 2022.
Presiden cina Xi Jinping
cina menerapkan sensor dan kontrol yang ketat terhadap warganya. Menurut pengamat politik, tindakan ini bisa digolongkan sebagai kediktatoran.
Bahkan ada yang mendistorsi nama resmi cina dari Republik Rakyat cina (RRC) menjadi Kediktatoran Demokrasi Rakyat. Ungkapan ini terdengar kontradiktif bagi banyak orang.
Ungkapan kediktatoran demokratik rakyat mengacu pada Partai Komunis cina dan negara yang mengklaim mewakili dan bertindak atas nama rakyat tetapi memiliki dan dapat menggunakan kekuatan untuk melawan.
Presiden Rusia Vladimir Putin
Rusia dianggap menerapkan sistem semipresidensial dan oligarki.
Putin telah menjabat empat periode sebagai Presiden Rusia. Pada pemilihan umum 2024, dia dikabarkan barzanj akan keluar dari kursi kepresidenan.
Namun, Putin mengubah konstitusi mengenai batasan masa jabatan presiden pada tahun 2020.
Beberapa percaya Putin adalah seorang diktator. Selama dia memimpin Rusia, dia tidak ragu untuk memenjarakan oposisi, merampas kebebasan berekspresi, dan merestrukturisasi pemerintah untuk kepentingan mereka.
Selain otoritas eksekutif, Putin juga memiliki kekuasaan yudikatif dan legislatif, yang memungkinkannya mengubah undang-undang sesuka hatinya.
Junta Myanmar Min Aung Hlaing
Junta Myanmar Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan dari pemerintah yang sah pada Februari 2021.
Saat itu, dia menangkap pejabat tinggi negara, termasuk Penasihat Negara presiden, dan pemimpin Partai Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi.
Kudeta itu memicu protes di seluruh negeri. Namun, militer menanggapi dengan kekuatan berlebih.
Militer juga tidak segan-segan menangkap dan membunuh siapa saja yang menentang kekuasaan mereka. Myanmar saat ini berada di tengah krisis politik, ekonomi, dan kemanusiaan akibat kudeta.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
The Guardian mengatakan Erdogan akan menjadi diktator dalam segala hal. dia bahkan dikatakan lebih berkuasa dari Kemal Ataturk, pendiri Turki modern dan tokoh sekular.
Selain itu, dia juga dianggap sebagai sosok otoriter dan mengeksploitasi sentimen nasionalis dan neo-Islam, Xenophobia dan Europhobia.
Erdoğan juga disebut sebagai salah satu pemimpin politik masa kini yang menghargai kehormatan pemilu yang terkesan demokratis namun tidak ingin kehilangan suara.
Dia dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa kemungkinan besar akan memenangkan pemilu Juni mendatang.
Untuk mengamankan kekuasaan di Turki, Erdogan menyingkirkan rekan-rekan lama seperti mantan presiden Abdullah Gul dan perdana menteri Ahmet Davutoglu di AKP.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un juga merupakan salah satu kepala negara yang disebut diktator.
The Conversation melaporkan bahwa eksekusi di pemerintahan Kim memecahkan rekor di seluruh kedudukan Korea Utara.
Hingga kini, jumlah terpidana mati disebut mencapai ratusan. Di bawah pemerintahannya, kelaparan dan krisis pangan juga terjadi.
Selain itu, rakyat Korea Utara yang menderita tidak bisa lepas dari negaranya, seperti tahun 1990-an.
Pada tahun pertama pemerintahan Kim, jumlah warga yang mengungsi ke Korea Selatan turun menjadi sekitar 1.500 orang.
Selama dua tahun terakhir, Kim menerapkan penguncian yang ketat akibat Covid. Hal ini membuat warga Korea Utara makin sengsara.
Berikut daftar diktator di dunia yang masih bercokol:
Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune
Presiden Angola João Lourenço
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev
Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko
Presiden Burundi Évariste Ndayishimiye
Presiden cina Xi Jinping
Perdana Menteri kemboja Hun sein
Presiden Kamerun Paul Biya
Presiden Republik Afrika Tengah Faustin Archange Touadera
Presiden Chad Idriss Deby
Presiden Republik Demokratik Kongo Félix Tshilombo Tshisekedi
Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed
Tertinggi Iran Pemimpin Ali Khamenei
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev
Presiden Nikaragua Daniel Ortega
Emir Qatar Tamim Al Thani
Junta Myanmar Min Aung Hlaing
Presiden Rusia Vladimir Putin
SUMBER : CNN INDONESIA