Merasa ‘Dikhianati’, Rusia Ancam Negara NATO Ini

Merasa 'Dikhianati', Rusia Ancam Negara NATO
Merasa 'Dikhianati', Rusia Ancam Negara NATO
Merasa ‘Dikhianati’, Rusia Ancam Negara NATO

Perang yang terjadi di Ukraina telah menyeret banyak negara untuk terlibat dengan memberikan bantuannya masing-masing. Rusia tidak tinggal diam.
Juru bicara kementerian luar negeri Maria Zakharova mengatakan Rusia akan menganggap rencana Yunani untuk memberi Ukraina sistem pertahanan udara S-300 yang sebelumnya diperoleh dari Moskow sebagai “tindakan bermusuhan secara terbuka”. Sementara itu, Yunani telah mempertimbangkan untuk mengirimkan senjata era Soviet ke Kyiv jika Amerika Serikat (AS) setuju untuk menggantinya dengan sistem MIM-104 Patriot.

“Itu akan menjadi pelanggaran berat [hubungan] Rusia-Yunani, perjanjian kerja sama militer dan teknis,” kata Zakharova, dikutip dari Russia Today, Selasa (20/12/2022).

Bacaan Lainnya

Menurut dia, perjanjian tahun 1995 dan 2013 yang ditandatangani Moskow dan Athena di bidang militer secara tegas melarang negara NATO mengekspor kembali peralatan militer yang dipasok Rusia tanpa persetujuan Moskow.

“Menginjak-injak komitmennya berdasarkan perjanjian harus memiliki konsekuensi,” katanya.

Dia menganggap langkah seperti itu juga akan bertentangan dengan posisi mayoritas orang Yunani, mengklaim bahwa 70% orang Yunani menentang negaranya memasok senjata ke Ukraina.

Meskipun Zakharova tidak mengutip sumbernya, survei yang dilakukan oleh penyiar Yunani Mega TV pada bulan Maret menunjukkan bahwa sekitar dua pertiga orang Yunani menentang pengiriman peralatan militer ke Kyiv.

Athena sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan sistem rudal pertahanan udara S-300 jarak jauh ke Ukraina yang ditempatkan di pulau Kreta. Pada hari Minggu, Menteri Pertahanan Yunani Nikolaos Panagiotopoulos mengatakan bahwa langkah seperti itu akan dimungkinkan segera setelah AS menggantinya dengan Patriot.

“Jika Amerika Serikat memasang sistem Patriot di pulau itu dan setelah terintegrasi – terhubung ke sistem pertahanan udara nasional, maka S-300 dapat dilepaskan,” Panagiotopoulos mengatakan pada pertemuan Kementerian Pertahanan Yunani.

Pernyataan terbaru dari Yunani menunjukkan perubahan posisi negara itu sejak Juni. Saat itu, Panagiotopoulos menyatakan bahwa Athena “tidak akan mengirimkan sistem senjata S-300” ke Ukraina karena Athena membutuhkannya di dalam negeri.

Moskow telah berulang kali memperingatkan Barat bahwa pengiriman senjata ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik. Awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Barat secara de facto mengubah Ukraina menjadi “koloni” dan menggunakan Ukraina sebagai umpan dan pendobrak melawan Rusia sambil memasok senjata ke Kyiv.

SUMBER : CNBC INDONESIA

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *