Putin Masih Menggila, Rusia Tembak 65 Rudal Sehari Ke Ukraina

Rusia Tembak 65 Rudal Sehari Ke Ukraina
Rusia Tembak 65 Rudal Sehari Ke Ukraina
Rusia Tembak 65 Rudal Sehari Ke Ukraina

Pasukan Rusia dilaporkan terus menyerang Ukraina. Dalam update terbaru yang dikutip Newsweek, pasukan Presiden Vladimir Putin kembali menembakkan 65 rudal ke gedung-gedung perumahan dan pembangkit listrik, Rabu waktu setempat.
Dalam pembaruan operasional, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pasukan pertahanan negara itu menembak jatuh 51 dari 65 rudal jelajah Kh-101. Semuanya ditembakkan ke ibu kota Kyiv, serta wilayah Vinnytsia, Lviv, dan Zaporizhzhia.

“Pada siang hari, penjajah Rusia melakukan serangan besar-besaran terhadap objek infrastruktur energi Ukraina,” katanya seperti dikutip Kamis (24/11/2022).

Bacaan Lainnya

Serangan itu disebut sebagai salah satu serangan paling “mengganggu” yang dialami Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Ini sekali lagi memutus aliran listrik ke Kyiv dan daerah lain.

Wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina mengonfirmasi serangan baru terhadap “fasilitas infrastruktur penting di beberapa wilayah”. Di sisi lain, Energoatom, perusahaan tenaga nuklir nasional Ukraina, melaporkan bahwa pembangkit listrik terbesar di Eropa Zaporizhzhia kini telah memasuki “mode pemadaman total” di tengah gencarnya penembakan Rusia.

Sementara kemarin, pihak berwenang mengatakan bahwa salah satu roket Rusia menghantam bangsal bersalin di sebuah rumah sakit di kota Vilniansk. Ini membunuh seorang anak laki-laki yang baru lahir dan melukai ibunya.

“Musuh sekali lagi memutuskan untuk mencoba mencapai dengan teror dan membunuh apa yang tidak dapat dia capai selama 9 bulan dan tidak akan dapat dicapai,” tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Telegram.

“Sebaliknya, dia hanya akan dimintai pertanggungjawaban atas semua kejahatan yang dia bawa ke negara kita.”

Dalam pembaruannya, anggota parlemen Ukraina Lesia Vasylenko mengklaim bahwa serangan itu menewaskan total tujuh orang. Sementara itu, 34 orang juga terluka.

“Kapan mereka akan kehabisan senjata? Pemasok dan fasilitator perdagangan teknologi militer dengan #moscow harus dikenai sangsi yang lebih keras,” tulis Vasylenko.

Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Sejauh ini, belum ada tanda gencatan senjata di antara keduanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *