

Kepala desa Lyubimovka di wilayah Kherson Rusia, Andrey Shtepa, meninggal pada Kamis waktu setempat. Dia meninggal setelah bom mobil meledak di dekatnya.
Dalam pernyataan resmi pemerintah lokal, Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan bom tersebut. Moskow bahkan menyebut Kyiv sebagai ‘teroris’.
“Andrei Shtepa adalah seorang profesional sejati dan orang yang tak kenal takut yang tanpa pamrih memimpin evakuasi dan tetap tinggal di desa asalnya sampai akhir, memenuhi tugasnya, meskipun nyawanya terancam,” lapor pihak berwenang seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (24/10). 12/2022).
Pejabat Kherson mengatakan mereka telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas serangan itu. Mereka juga bersumpah untuk menemukan semua yang bertanggung jawab atas “kejahatan tidak manusiawi” ini dan menghukum mereka sesuai dengan hukum Rusia.
Insiden itu sendiri terjadi saat Ukraina memperingatkan bahwa akan ada lebih banyak ledakan di wilayah Rusia selama Moskow melanjutkan operasi militernya di Ukraina. Tercatat ada penyerangan serupa terhadap jurnalis Darya Dugina Agustus lalu.
Musim gugur ini, wilayah Kherson dan Zaporizhzhia, serta Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk secara resmi bergabung dengan Rusia setelah memberikan suara yang sangat mendukung tindakan tersebut dalam sebuah referendum. Kyiv menolak hasil referendum dan bersumpah untuk mengambil kembali wilayah tersebut.
Sejauh ini, Ukraina juga melancarkan serangan militer untuk menguasai wilayah tersebut. Di Kherson, Rusia telah didesak untuk mundur dari garis Sungai Dnieper.
SUMBER : CNBC INDONESIA