

Surabaya, CNN Indonesia — Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati, mengatakan viralnya kasus ratusan anak atau siswi Ponorogo yang hamil sebelum menikah merupakan fenomena gunung es.
Berdasarkan data Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, jumlah permohonan dispensasi nikah (diska) di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2022 mencapai 15.212 kasus.
Ponorogo rendah kalau melihat data PTA Surabaya dan itu fenomena gunung es,” kata Erna, sapaan akrabnya, Selasa (17/1).
Erna bahkan menyebut dari 15.212 permintaan diksa, 80 persen di antaranya karena pelamar sedang hamil.
“Karena dari 15.212 keputusan disk pada tahun 2022, 80 persennya karena perempuan sudah hamil,” ujarnya.
Sedangkan 20 persen sisanya terjadi karena berbagai alasan, misalnya perjodohan karena faktor ekonomi.
Dari viralnya kasus Ponorogo, dia berharap masyarakat Jawa Timur lebih mengetahui bahwa di daerahnya kasus perkawinan anak atau pernikahan dini masih sangat tinggi.
Dalam kasus kehamilan yang tidak diinginkan ditambah usia ibu hamil yang masih sangat muda, maka berpotensi terjadi stunting,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, angka stunting di Indonesia mencapai 14 persen. Untuk mengatasi masalah ini, lanjutnya, diperlukan keterlibatan semua pihak.
Sedangkan BKKBN sendiri memiliki strategi untuk mengurangi stunting dan membentuk keluarga berkualitas dengan sasaran mulai dari remaja.
“Kami memiliki program GenRe atau Perencanaan Generasi melalui Pusat Informasi dan Penyuluhan (PIK) bagi remaja untuk menyosialisasikan Kesehatan Reproduksi atau Kespro,” terangnya.
Mantan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah ini menjelaskan, pada tahun 2023 Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur akan membentuk Duta GenRe hingga ke tingkat desa. Selama ini Duta GenRe baru berada di tingkat kabupaten.
Saat ini, ada 8.501 Duta Desa GenRe di Jawa Timur. Tugas Duta GenRe selain melakukan sosialisasi juga bisa melakukan penyuluhan,” ujarnya.
Erna berharap para remaja lebih terbuka saat menasihati teman sebayanya dibanding orang tua.