

Jakarta, CNN Indonesia — Ahli Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyindir budayawan Emha Ainun Najib alias Cak Nun soal pernyataan ‘Firaun Jokowi’.
Ali Ngabalin mempertanyakan atas dasar apa Cak Nun berhak menyampaikan hal tersebut. dia bertanya-tanya apakah Cak Nun menempatkan dirinya sebagai Nabi Musa AS, nabi penentang Fir’aun.
“Biarlah rakyat menilai apakah seorang Emha Ainun Najib adalah seorang Musa?” ujar Ngabalin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (17/1).
Ngabalin mengatakan, siapa pun bisa mengungkapkan pendapatnya tentang Jokowi. dia juga menyebut Cak Nun baik-baik saja menyampaikan penilaiannya terhadap Jokowi.
Namun, dia yakin publik menilai Jokowi telah bekerja dengan baik. dia merasa Jokowi tidak pantas disebut firaun.
“Tidak apa-apa, siapa pun boleh menilai Presiden seperti itu, termasuk Cak Nun. Yang penting rakyat menilai Presiden itu baik,” ujarnya.
Sebelumnya beredar video Cak Nun yang menyamakan Jokowi dengan Firaun. dia pun menyamakan Anthony Salim dengan Qorun dan Luhut Binsar Pandjaitan dengan Haman.
Hal itu disampaikannya saat membahas pilkada. Menurutnya, siapa pun yang memenangkan pemilu, Jokowi dan kelompoknya akan menang.
“Negara kita dikuasai sepenuhnya oleh Fir’aun, Haman, dan Qorun. Itu semua sistemnya, semua instrumennya, semua alat politiknya semua punya. video.
Belum ada pernyataan dari Cak Nun dan Kenduri Cinta terkait hal tersebut. CNNIndonesia.com masih berusaha meminta konfirmasi terkait penyebaran video klip tersebut.