
Jakarta, CNN Indonesia — Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan alasan penugasan kepada Perum Bulog untuk mengimpor beras 2 juta ton pada tahun ini. Menurutnya, hasil panen raya tidak memenuhi stok cadangan beras pemerintah (CBP).
Sebelum keputusan impor beras itu diputuskan, Bapanas sudah mengundang 25 penggilingan padi besar untuk menambah stok beras Bulog.
“Pada saat stok (beras Bulog) 220 ribu ton, kita semua merasa perlu untuk top up stok Bulog. Beberapa hari sebelumnya, kita undang 25 penggiling padi besar, kita minta tolong supaya top up stok Bulog. Hasilnya hanya 60 ribu ton. Jadi usaha itu sudah kita lakukan semua,” kata Arief di Kantor Bapanas, dikutip dari Detik Finance, Senin (27/3).
Bapanas juga telah mengundang produsen besar lainnya, seperti Wilmar, Top Koki, dan Sumber Raya. Namun, produsen juga masih terbatas dalam memenuhi stok berasnya, sehingga hanya sanggup menyetor sekitar 1.000-5.000 ton kepada Bulog.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com
Baca Selengkapnya Disini