

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Swedia pada hari bahwa mereka seharusnya tidak mengharapkan dukungannya untuk bergabung dengan NATO setelah kejadian pembakaran Alquran di luar kedutaan Ankara di Stockholm.
Komentar keras Erdogan semakin menjauhkan prospek Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi pertahanan Barat itu sebelum pemilihan presiden dan parlemen Turki pada Mei.
Turki dan Hungaria adalah satu-satunya anggota NATO yang tidak meratifikasi keputusan bersejarah negara-negara tetangga Nordik itu untuk mematahkan tradisi non-blok militer mereka dalam menanggapi serangan Rusia ke Ukraina.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban telah berjanji bahwa parlemennya akan menyetujui dua penawaran bulan depan.
Namun, Erdogan telah berusaha keras menuju pemilihan yang ketat di mana dia mencoba untuk memberi ‘energi’ pada basis pemilihan nasionalisnya.