

Apartemen Meikarta di Cikarang, Bekasi, saat ini tengah ramai diperbincangkan setelah pembeli mengeluhkan unit yang tak kunjung dikirim sejak 2019.
Menyusul Penegasan dan Persetujuan Pemesanan Unit (P3U) atau konfirmasi pemesanan, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) selaku pemilik proyek harus melakukan serah terima unit apartemen pada pertengahan tahun 2019 kepada konsumen tahun 2020.
Namun, hingga saat ini pembeli belum mendapatkan unit yang dijanjikan. Karena itu, banyak konsumen Meikarta yang mengeluh di media sosial bahwa mereka mengadakan demonstrasi terkait unit yang belum mereka terima setelah bertahun-tahun melakukan perjanjian jual beli.
Konsumen juga sempat menghubungi perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Lippo. Namun, PT MSU meminta konsumen menunggu tenggang waktu enam bulan, yang sebelumnya tidak tercantum dalam kesepakatan awal.
Masa tenggang kemudian berkembang menjadi 18 bulan. Setelah masa tenggang berakhir, konsumen Meikarta kembali menghubungi PT MSU dan mengecek lokasi pembangunan.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Selasa (13/12) sore, di proyek Meikarta Cikarang distrik 2, tiga unit tower apartemen masih belum selesai. Selain itu, ada dua rumah toko (ruko) yang juga belum rampung.
Gulma yang tinggi juga menambah keredupan wilayah kabupaten 2 ini. Susana di tempat ini terlihat sepi. Tidak ada pekerja proyek yang terlihat bergerak.
Yang terlihat hanyalah lalu lalang beberapa kendaraan yang melewati kawasan tersebut.
Memang, beberapa satpam terlihat berpatroli dengan sepeda motor. Di sisi lain, satpam lainnya terlihat duduk dan memantau posko yang tak jauh dari kantor pemasaran distrik 2 Meikarta.
Sementara itu, di Distrik 1 yang berjarak sekitar 3 kilometer (km) dari Distrik 2, sudah berdiri beberapa tower apartemen residensial. Namun, belum semua tower apartemen di kawasan ini selesai dibangun.
Berbeda dengan distrik 2, suasana di distrik 1 terlihat lebih semarak dan ‘ramai’ karena beberapa fasilitas umum seperti supermarket, klinik, bioskop, bank, pujasera, dan restoran yang sebagian besar merupakan anak perusahaan Lippo group sudah tersedia. Pengoperasian.
Bahkan di kawasan distrik 1, lebih banyak pegawai yang bekerja di unit ruko/kantor yang berada di bawah rusun.
Mengutip berbagai sumber, Meikarta merupakan proyek perkotaan terencana yang dibangun oleh PT Lippo Karawaci Tbk di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Meikarta resmi diluncurkan pada tahun 2017.
Nilai investasi proyek saat itu mencapai Rp 278 triliun. Satu hal yang diingat publik adalah ramainya iklan di televisi pada tahun 2017 dengan mengusung konsep kota masa depan dan jargon “Saya ingin pindah ke Meikarta”.
Meikarta diprediksi memiliki 100 gedung pencakar langit dengan 35-46 lantai. Grup Lippo memperkenalkan proyek di atas lahan seluas 500 hektar sebagai proyek dan portofolio terbesar selama kiprahnya di industri ini.
Banyak tokoh politik yang sibuk mendukung proyek ini. Angka tersebut mulai dari Ketua MPR Zulkifli Hasan hingga Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Namun, proyek ini sempat bermasalah dengan pemerintah provinsi (pemprov) Jawa Barat (Jabar) pada 2017. Wakil Gubernur Jawa Barat saat itu, Deddy Mizwar, sempat meminta Lippo Group menghentikan sementara proyek tersebut.
Pasalnya, belum ada rekomendasi dari Pemprov Jabar yang hanya merekomendasikan izin seluas 84,6 hektare untuk lahan proyek Meikarta.
Sedangkan PT MSU digugat pailit oleh dua vendornya, yakni PT Relays Trans Logistic dan PT Imperia Cipta Kreasi.
Tak hanya itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan OTT di Kabupaten Bekasi terkait proyek Meikarta pada 2018 lalu.
Mereka yang ditangkap KPK antara lain Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaluddin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Sahat MBJ Najor, Dewi Tisnawati (Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi), dan Neneng Rahmi (Kepala Dinas Bagian Tata Ruang). Dinas PUPR Kabupaten Bekasi).