Menjelajahi Kota Saranjana yang “Gaib”, Lokasi, Penamaan, dan Sejarah

Menjelajahi Kota Saranjana yang “Gaib”, Lokasi, Penamaan, dan Sejarah
Menjelajahi Kota Saranjana yang “Gaib”, Lokasi, Penamaan, dan Sejarah
Menjelajahi Kota Saranjana yang “Gaib”, Lokasi, Penamaan, dan Sejarah

KOMPAS.com – Kota Saranjana kembali ramai diperbincangkan di media sosial setelah “muncul” dalam foto yang diambil turis.

Dikutip dari Antara, (30/12/2022), turis asal Makassar, Sulawesi Selatan ini berfoto dengan latar panorama Gunung Mamake, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Bacaan Lainnya

Kami seperti yang lain jalan-jalan dan foto-foto, tetapi ada yang lengah dari jepretan suami (diduga foto penampakan Kota Saranjana),” kata Devi Ayu Puspita di Kotabaru.
Cerita dari Kota Saranjana ini bukan kali pertama terdengar. Sebelumnya, beberapa orang pernah mengalami pengalaman mistis serupa terkait keberadaan kota ini.
Dalam video tersebut, pengunggah menceritakan kisah seorang kurir yang mendapatkan emas seberat 4 kilogram di Saranjana.

Video ini juga sudah ditonton lebih dari 2 juta kali dan disukai lebih dari 67.000 pengguna.

Lantas, apakah benar Kota Saranjana itu ada?
Lokasi Kota Saranjana
Saat dikonfirmasi, Dosen Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Mansyur, S.Pd., M.Hum ini menjelaskan ada berbagai versi mengenai letak kota Saranjana.

Pertama, konon Saranjana terletak di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Versi kedua, kota ini berada di Teluk Tamiang, Pulau Laut.

Sedangkan versi ketiga, lebih tegas menyebutkan bahwa lokasi kawasan Saranjana berada di sebuah bukit kecil yang terletak di Desa Oka-Oka, Kecamatan Kelautan Pulau Laut, Kalimantan Selatan.

“Bukit yang berbatasan langsung dengan laut itu indah dan cocok sebagai tujuan wisata. Namun tempat ini dianggap angker oleh warga,” kata Mansyur kepada Kompas.com, Senin (9/1/2023).
Saranjana pada peta zaman Hindia Belanda
Mansyur selaku Ketua Lembaga Kajian Sejarah, Sosial dan Budaya Kalimantan mengatakan, keberadaan Saranjana dari perspektif sejarah adalah sebuah fakta.

Hal ini ditunjukkan oleh Salomon Muller, seorang naturalis Jerman dalam peta berjudul “Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedelte van Borneo” atau peta wilayah pesisir dan pedalaman Kalimantan.

Peta tahun 1845 silam ini menggambarkan ada sebuah kawasan yang tertulis Tandjong (Hoek) Serandjana.

Tandjong terletak di selatan Pulau Laut, tepatnya berbatasan dengan wilayah Poeloe Kroempoetan dan Poeloe Kidjang.
Terkait kapasitasnya sebagai pembuat peta, Mansyur mengatakan Salomon Muller telah mendapatkan pelatihan dari Museum Leiden.

Muller saat itu juga sedang melakukan perjalanan penelitian tentang dunia hewan dan tumbuhan kepulauan Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *