Sri Mulyani Mulai Waspadai Penurunan Kinerja Sektor Manufaktur

Sri Mulyani Mulai Waspadai Penurunan Kinerja Sektor Manufaktur
Sri Mulyani Mulai Waspadai Penurunan Kinerja Sektor Manufaktur
Sri Mulyani Mulai Waspadai Penurunan Kinerja Sektor Manufaktur

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan mewaspadai sektor manufaktur Indonesia.
Hal ini sejalan dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang mengalami kontraksi dalam dua bulan terakhir.

“PMI manufaktur kita perlu diwaspadai dan mulai diwaspadai. Memang selama 14 bulan terakhir ini kita selalu berada pada level ekspansif. Namun kita bisa melihat dalam sebulan terakhir sudah mulai menunjukkan penurunan,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN kita, Kamis (24/11).

Bacaan Lainnya

Berdasarkan catatannya, PMI Indonesia pada Agustus 2022 mencapai 5,17, kemudian pada September PMI manufaktur naik menjadi 53,7. Namun, pada Oktober 2022 PMI manufaktur turun menjadi 51,8.

Menurut Sri Mulyani, kontraksi ini perlu diwaspadai karena hal yang berkaitan dengan manufaktur menyangkut hajat hidup orang banyak.

“Ini yang perlu kita waspadai karena menyangkut kegiatan manufaktur yang sangat penting,” katanya.

Meski begitu, dia mencatat kapasitas produksi untuk manufaktur dan pertambangan meningkat dan mendekati level sebelum pandemi.

Tercatat kapasitas produksi industri pengolahan mencapai 73,5 pada kuartal III tahun ini. Sedangkan kapasitas produksi pertambangan dan penggalian mencapai 73,2.

“Sektor manufaktur terus meningkatkan kegiatannya, sehingga kapasitas produksinya sama dengan sebelum pandemi,” ujarnya.

Namun, melihat PMI manufaktur Indonesia, Sri Mulyani meragukan apakah level tersebut mampu bertahan menghadapi gejolak ekonomi ke depan.

“Melihat level ini, kita bisa dan harus bertahan dalam menghadapi goncangan global. Ini tantangan kita memasuki tahun 2023,” kata Sri Mulyani lagi.

Meski pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di level yang kuat, Sri Mulyani mengatakan ada faktor global yang harus diwaspadai.

“Kami selalu menyampaikan optimisme karena level hari ini masih sangat kuat. Namun waspadalah karena kami melihat arah atau haluan yang perlu kami waspadai,” jelas Sri Mulyani.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *