
Bisnis Apple terancam. Pasalnya, proses produksi iPhone dikabarkan terhambat menyusul wabah Covid-19 di cina yang makin tinggi sejak Oktober 2022.
Raksasa teknologi AS itu harus menghadapi kekacauan selama lebih dari sebulan di pabrik perakitan utama Foxconn di Zhengzhou, cina, yang dikenal sebagai “Kota iPhone”.
Foxconn telah mengalihkan sebagian produksinya ke pabrik lain di seluruh cina. Sementara itu, Apple juga bekerja sama dengan pemasok komponen lain untuk mengurangi waktu tunggu yang lama. Menurut Swiss Bank UBS, orang harus menunggu sekitar 23 hari untuk bisa membeli iPhone di AS.
Ketika pemerintah cina membalikkan kebijakan Zero Covid-nya, risiko jangka panjang kini muncul. Virus sudah menggila lagi, sehingga berpotensi menghambat proses produksi di pabrik komponen atau pabrik perakitan di seluruh tanah air.
“Kita bisa melihat banyak kegiatan yang terdampak, tidak hanya di pabrik tetapi juga di gudang, distribusi, logistik, dan sarana transportasi,” ujar Bindiya Vakil, CEO Resilinc, dikutip dari Arstechnica, Selasa (27/12/2022). .
Apple memperingatkan pada 6 November tentang gangguan signifikan menjelang musim liburan. Pernyataan langka itu muncul kurang dari dua minggu setelah para eksekutif memperkirakan pertumbuhan penjualan yang lemah pada periode penting sekitar Natal, di bawah 8 persen.
Analis memperkirakan pendapatan Apple kuartal ini akan turun tepat di bawah rekor $123,9 miliar dari periode yang sama tahun lalu, dengan laba bersih diproyeksikan turun lebih dari 8 persen. Jika dikonfirmasi, ini akan memecahkan rekor pertumbuhan pendapatan 14 kuartal karena Apple kekurangan antara 5 juta dan 15 juta iPhone.
Banyak analis awalnya menaikkan perkiraan mereka untuk enam bulan ke depan, dengan asumsi pesanan yang tidak terpenuhi akan ditunda daripada dibatalkan.
Seperlima pendapatan Apple berasal dari penjualan di cina, sementara lebih dari 90 persen iPhone dirakit di sana. Pemasok terpenting Apple di Taiwan termasuk Foxconn, Pegatron, dan Wistron telah merespons dengan memperluas operasi mereka di India yang baru didirikan.
Prabhu Ram, kepala kelompok intelijen industri di CyberMedia Research di Gurgaon, India, memperkirakan bahwa lebih dari 7-8 persen iPhone dirakit di India, dan tiga pemasok teratas Taiwan menargetkan 18 persen perakitan iPhone di India oleh 2024.
SUMBER : CNBC INDONESIA