

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar aset kripto dalam beberapa bulan terakhir berada dalam trend menurun. Meski begitu, pasar crypto dinilai potensial karena sentimen Bitcoin Halving Day. CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, ini merupakan acara setiap empat tahun sekali, di mana hadiah untuk penambang Bitcoin akan dibelah dua setiap 210.000 blok yang terjadi hingga batas kapasitas maksimal bitcoin tercapai, yaitu 21 juta. Menurutnya, fenomena ini akan menjadi sentimen positif tersendiri bagi pasar kripto. Harga crypto dengan kapitalisasi pasar terbesar berpotensi meningkat, karena penambangan menjadi lebih sulit pada masa depan.
“Saat ini Bitcoin tersebar sekitar 91 persen di seluruh dunia dengan total sekitar 19 juta keping. Ada halving untuk mengurangi kecepatan penambahan bitcoin baru agar BTC yang beredar tetap terjaga untuk menghindari inflasi,” ujarnya, dalam keterangannya, Jumat (9/12/2022). “makin sulit Bitcoin didapat, maka harga bitcoin akan makin mahal,” imbuhnya.
Selain memengaruhi harga, kata Oscar, Bitcoin Halving Day juga akan menambah jumlah penambang. Hal ini mengingat makin sedikitnya jumlah Bitcoin yang bisa ditambang. “Karena hadiah untuk penambang Bitcoin dibagi dua, maka pada tahun 2024, saat Bitcoin Halving Day, hadiah untuk penambang akan dikurangi menjadi 3.125 BTC,” ujar Oscar. Oscar lebih lanjut mengungkapkan bahwa pasokan Bitcoin berpotensi habis pada tahun 2040. Setelah Bitcoin habis dan tidak ada Bitcoin Halving Day, permintaan bitcoin kemungkinan akan meningkat. “Jadi, para pedagang aset kripto yang ingin mengumpulkan portfolio bitcoin, mungkin bisa mulai membeli secara mencicil dengan harga saat ini saat pasar sedang bearish. Jangan lupa untuk terus mempelajari istilah-istilah dalam perdagangan kripto agar pengetahuan kita tentang investasi kripto makin lengkap. meningkat,” kata Oscar.