Industri Crypto Hancur Akibat Dampak FTX, Dampaknya Menyebar Ke Mana-Mana

Industri Crypto Hancur Akibat Dampak FTX
Industri Crypto Hancur Akibat Dampak FTX
Industri Crypto Hancur Akibat Dampak FTX

Jakarta – Dunia crypto saat ini sedang bergolak. Harga banyak koin terus turun gila-gilaan. Banyak orang yang mengalami kerugian akibat penurunan harga ini.
Dalam hal koin, Solana adalah yang terburuk. Pasalnya, cryptocurrency ini sering disebut-sebut oleh pendiri FTX yaitu Bankman-Fried. Sehingga saat FTX ambruk, harga Solana pun turun ke level terendahnya.

Pada hari Rabu saja, harga Solana turun 10,36%. Kemudian sepanjang tahun 2022, token ini turun hingga 94,2%.

Bacaan Lainnya

Namun, menurut data CoinMarketCap, harga Solana sudah menembus level US$ 9,8 atau turun 11%. Harga Solana di awal Desember masih berada di zona hijau. Hingga pertengahan harga terus merosot. Sentimen ini terjadi karena kasus Bankman-Fried yang juga menyeret Solana.

Volume transaksi perdagangan Solana tercatat US$ 483,35 juta, meningkat 125,14%. Kemudian kapitalisasi pasar US$ 3,59 miliar, turun 11,02%. Kapitalisasi pasar ini telah terdilusi menjadi US$ 5,26 miliar.

Tidak hanya itu, beberapa perusahaan yang terkait dengan crypto juga terkena dampaknya. Mulai dari kesulitan likuiditas hingga penutupan operasional di beberapa daerah paling parah.

Misalnya, Kraken, platform pertukaran crypto yang berbasis di AS, menutup operasinya di Jepang.

Dikutip dari news Asia, disebutkan langkah tersebut diambil perseroan karena kondisi pasar sedang tidak terkendali. Terlebih lagi, pasar crypto sedang dalam kondisi yang buruk.

Tak hanya itu, Kraken juga akan mencabut izin operasionalnya di Japan Financial Services Agency (JFSA) efektif 31 Januari 2023.

Disebutkan, Kraken juga mengumumkan bahwa klien mereka dapat menarik dananya hingga tanggal yang telah ditentukan.

Selama ini, pengguna dapat menarik uang mereka dengan menarik aset ke dompet eksternal dan melikuidasi portofolio serta mentransfer sisa dana ke rekening bank nasional di Jepang.

Pada 9 Januari, Kraken mengisyaratkan bahwa fungsi deposit akan dihapus dari platform. Meski memang fungsi trading tetap dipertahankan.

Dikutip dari Kitco News, disebutkan bahwa pada 31 Januari 2023, proses pencabutan operasional telah selesai. Pada tanggal 1 Februari 2023, kepemilikan cryptocurrency untuk mata uang non-yen akan secara otomatis dikonversi menjadi yen.

Kraken juga mengatakan jika prosesnya sudah selesai, maka Kraken tidak bisa lagi membantu proses penarikan uang pengguna.

“Jika Anda tidak melakukan apa-apa sebelum 31 Januari, Anda harus berkoordinasi dengan firma hukum untuk mendapatkan kembali uang Anda dalam bentuk yen,” tulis mereka.

SUMBER : DETIK.COM

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *