

JAKARTA, KOMPAS.com – Kinerja aset kripto sepanjang tahun 2022 tidak menggembirakan. Harga dan kapitalisasi pasar aset crypto utama telah jatuh tahun ini, karena kondisi ekonomi makro global yang menantang. Pintu Academy menyatakan hingga saat ini pasar crypto masih dalam berbagai ketidakpastian. Berbagai peristiwa yang dialami bursa kripto global masih menimbulkan fenomena ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan (FUD). Dilihat dari grafik harian, aset crypto kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin, telah membentuk Exponential Moving Average (EMA) 21 hari sebagai resistensinya dan sudah 4 hari BTC berada di bawah garis. Saat ini, resistensi BTC berada di 17.000 dolar AS.
Dalam jangka panjang, Pintu Academy menilai, Bitcoin masih dalam formasi pola falling wedge, dan pola divergensi bearish tersembunyi juga terlihat. Harga diproyeksikan untuk menguji ulang level US$18.000 dan US$19.000 dan membentuk leg bearish lainnya menuju level US$15.000. “Mempertimbangkan sentimen pasar secara keseluruhan dan tanda-tanda aksi harga bearish, kemungkinan penolakan garis trend teratas dan kaskade lainnya,” tulis Pintu Academy. Sementara itu, Chief Marketing Officer PINTU Timotheus Martin mengatakan, kondisi ekonomi makro masih menjadi tantangan. Ini kemudian akan berdampak pada pergerakan crypto. “Namun aset kripto sebagai investasi masih mencuri perhatian masyarakat di tengah tekanan yang luar biasa ini,” ujarnya.
Lambat laun, lanjutnya, kondisi ekonomi akan mengalami kebangkitan yang mungkin memang membutuhkan waktu yang tidak bisa diprediksi. Momentum ini bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk mengetahui lebih jauh tentang crypto. “Sambil menunggu ini, persiapan yang matang, yaitu mengisi pengetahuan tentang fundamental aset kripto dan manajemen keuangan yang baik, bisa mengantarkan kita menjadi investor yang lebih kuat dan matang,” ujarnya.