Menghadapi tahun 2022 yang suram, Investasi Crypto pada tahun 2023 Prospeknya cerah.

Investasi Crypto pada tahun 2023 Prospeknya cerah
Investasi Crypto pada tahun 2023 Prospeknya cerah
Investasi Crypto pada tahun 2023 Prospeknya cerah

Jakarta – Tahun 2022 akan menjadi tahun yang suram bagi investasi aset kripto di seluruh dunia. Harga Crypto telah turun banyak selama setahun terakhir.
Analisis Pintu Academy mengungkapkan bahwa dalam jangka panjang pasar crypto masih akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga The Federal Reserve (Fed) di Amerika. Kekhawatiran kenaikan suku bunga Fed yang lebih tinggi dan lebih lama tentu akan memengaruhi pasar crypto.

“Berita terkait resesi terus menghantui. Data klaim pengangguran alias klaim tunjangan pengangguran, serta data Produk Domestik Bruto (PDB) di Amerika Serikat, mengindikasikan bahwa The Fed mungkin masih harus mempertahankan suku bunga. kenaikan,” tulis Pintu Academy dalam analisisnya, dikutip Minggu (1/1/2022).

Bacaan Lainnya

Kedua indikator ekonomi di atas tampaknya mendukung skenario hard landing atau perlambatan ekonomi domestik. Selain itu, di pasar saham terjadi aksi jual saham yang mengakibatkan turunnya harga di awal pekan karena kekhawatiran akan terjadinya resesi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga The Fed.

Timotheus Martin, Chief Marketing Officer PINTU, mengatakan investasi kripto masih dalam berbagai ketidakpastian. Dari peristiwa yang dialami oleh pertukaran kripto global FTX, Ketakutan, Ketidakpastian, dan Keraguan (FUD) terus berlanjut di kalangan investor.

Dilihat dari daily chart, aset kripto Bitcoin saat ini berada di level resistance US$17 ribu atau sekitar Rp. 265,2 juta (kurs Rp 15.600).

“Dalam jangka panjang, Bitcoin masih terlihat dalam formasi pola falling wedge, dan juga terlihat adanya pola hidden bearish divergence,” ujar Timothy.

Harga Bitcoin kemungkinan akan naik ke level tertinggi US$ 18-19 ribu atau sekitar Rp. 280,8-296,4 juta selama tahun 2023. Bitcoin terendah akan berada di level US$ 15 ribu atau sekitar Rp. 234 juta.

Kondisi ekonomi makro masih memiliki tantangan, namun Timothy meyakini aset kripto sebagai investasi masih mencuri perhatian publik di tengah tekanan yang luar biasa ini. Lambat laun, dia meyakini secara perlahan kondisi ekonomi akan mengalami kebangkitan, yang memang membutuhkan waktu yang tidak bisa diprediksi.

“Sembari menunggu hal tersebut, persiapan yang matang yaitu mengisi pengetahuan tentang fundamental aset kripto dan pengelolaan keuangan yang baik dapat mengantarkan kita menjadi investor yang lebih kuat dan matang,” ujar Timothy.

SUMBER : DETIK

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *