

Para peneliti di Amerika Serikat berhasil menciptakan reaksi fusi nuklir, mereplikasi energi yang dihasilkan oleh bintang termasuk matahari. Ini dianggap sebagai terobosan penting menuju sumber energi bersih yang bebas limbah dan emisi.
Pada hari Selasa, menurut CNBC International, kepala Departemen Energi AS dan pejabat sains federal mengumumkan bahwa reaksi fusi nuklir di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore di California telah mencapai energi bersih. Artinya, reaksi fusi menghasilkan lebih banyak energi daripada energi yang dibutuhkan untuk memicu reaksi nuklir.
Keuntungan di California adalah energi bersih pertama yang dapat direalisasikan oleh manusia.
Fusion adalah proses matahari menciptakan energi. Keberhasilan mereplikasi proses nuklir bintang tersebut membuka jalan bagi sumber energi baru, yang kemungkinan besar akan terwujud dalam beberapa dekade mendatang.
Proses fusi nuklir, menurut CNBC International, merupakan proses pembangkitan energi yang dapat dikomersialkan secara cepat. Selain itu, fusi nuklir tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak menghasilkan limbah nuklir yang dihasilkan oleh proses fisi nuklir yang sekarang diterapkan di pembangkit listrik tenaga nuklir.
Dalam percobaan, laser berkekuatan tinggi ditujukan pada target seukuran rambut di National Ignition Facility. “Dalam percobaan, 192 laser menyatu dan memanaskan kapsul berisi deuterium dan tritium hingga 3 juta derajat Celcius dan dalam waktu singkat, menciptakan kondisi untuk membentuk bintang,” kata Kepala Badan Keselamatan Nuklir AS Jill Hruby.
Secara sederhana, fusi nuklir adalah proses yang terjadi ketika dua atom saling bertabrakan dan melebur menjadi atom yang lebih besar. Proses ini menghasilkan energi yang sangat besar.
Menurut laporan Financial Times, reaksi fusi nuklir di AS menghasilkan energi 120% lebih banyak daripada laser yang digunakan untuk memicu reaksi ini. Fusion menghasilkan 10 kuadriliun watt energi hanya dalam 1 per 100 triliun detik.
“Data diagnostik awal menyiratkan percobaan yang berhasil di NIF. Namun, hasil pastinya masih ditentukan dan kami belum bisa memastikannya,” kata perwakilan NIF kepada Financial Times, dikutip Selasa (13/12/2022).