

Satelit nano karya anak bangsa, Surya Satellite-1 (SS-1) berhasil diluncurkan menggunakan roket SpaceX Falcon 9 CRS-26, perusahaan antariksa milik Elon Musk.
SS-1 terbang ke luar angkasa dari NASA Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat pada 26 November 2022 pukul 02.20 waktu setempat (EST) atau 27 November 2022 pukul 02.20 WIB, seperti dikutip dari akun Instagram BRIN @brin_indonesia.
Roket tersebut menjalankan misi membawa muatan termasuk SS-1 ke International Space Station (ISS).
Kesuksesan peluncuran ini tentunya menjadi kabar gembira bagi masyarakat Indonesia karena sebelumnya peluncuran sempat tertunda beberapa hari yang lalu akibat cuaca yang kurang mendukung.
Misi Solar Satellite-1 sendiri merupakan otomatis Packet Reporting System yang berfungsi sebagai media komunikasi melalui satelit dalam bentuk teks singkat. Teknologi ini dapat dikembangkan untuk mitigasi bencana, pemantauan jarak jauh, dan komunikasi darurat.
SS-1 dikembangkan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Surya pada tahun 2016 dengan dukungan dan pengawasan para ahli dari Pusat Riset Teknologi Satelit, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Proyek ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Organisasi Amatir Radio Indonesia, PT Pudak Scientific, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan pemangku kepentingan lainnya.
Surya Satellite-1 adalah jenis satelit nano atau CubeSat. Secara sederhana, satelit ini merupakan satelit yang beratnya kurang dari 10 kilogram. Namun, banyak kriteria lain yang harus dipenuhi agar satelit dapat dimasukkan ke dalam jenis satelit ini.
SS-1 diperkirakan melintasi wilayah Indonesia 4-5 kali sehari. Satelit tersebut akan mengorbit pada ketinggian 400-420 kilometer di atas permukaan bumi dengan kemiringan 51,7 derajat.