Tanpa Fiber Optik, Tidak Akan Ada 5G

Tanpa Fiber Optik, Tidak Akan Ada 5G
Tanpa Fiber Optik, Tidak Akan Ada 5G
Tanpa Fiber Optik, Tidak Akan Ada 5G

Teknologi fiber optik memiliki peran penting dalam menghadirkan layanan 5G di Indonesia. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tanpa serat optik, tidak ada yang namanya jaringan 5G.
Jaringan seluler generasi kelima diperkenalkan ke publik untuk pertama kalinya pada pertengahan 2021 dan saat ini sedang berusaha memperluas jangkauannya, meskipun dalam lingkup terbatas.

“Fiber optics adalah masa depan kita, kita tidak bilang 5G dan apa pun teknologi terbaru tanpa dukungan fiber optic tidak akan terjadi,” ujar Dirjen SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Rakornas Apjatel, Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Bacaan Lainnya

Kemudian, Ismail menjelaskan bentang fiber optic yang sudah digelar di Indonesia, di antaranya 350 ribu km di darat dan 150 ribu di laut. Artinya, total fiber optic kita 500 km, kata Ismail.

Jika dihitung nilai asetnya, Ismail mengungkapkan, fiber optic yang digelar di darat bisa mencapai Rp. 35 triliun, dengan perhitungan Rp. 10 juta per km. Sedangkan fiber optic di laut bisa lebih mahal lagi, mencapai Rp. 50 juta per km, yang berarti total nilai aset adalah Rp. 75 triliun.

“Jadi kisaran aset Bapak-bapak di Apjatel itu Rp 110 triliun, itu bukan jumlah aset yang kecil sebesar itu, yang saya yakin akan terus tumbuh, perkembangannya eksponensial, bukan linear karena masih ada banyak daerah (yang belum terjangkau fiber optic),” ujarnya.

Dirjen SDPPI memperkirakan baru 20% rumah tangga yang telah memanfaatkan teknologi ini di Indonesia, di mana ada 80% lainnya yang berpotensi menyebarkan serat optik.

Rapat Kerja Nasional Apjatel

Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bertema Percepatan, Kolaborasi, dan Sinergi dalam Kedaulatan Transformasi Digital Indonesia.

Rakernas tahun ini dilatarbelakangi oleh pesatnya perkembangan teknologi digital yang makin memberikan ruang bagi tumbuhnya ekonomi digital di tanah air, di mana pemerintah mencanangkan program transformasi digital untuk mendorong adopsi teknologi digital secara lebih luas.

Dalam implementasi transformasi digital, perlu didukung ketersediaan infrastruktur digital berkualitas yang merata di seluruh pelosok tanah air.

“Rapat Kerja Nasional Apjatel tahun ini difokuskan pada langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mendukung dan mewujudkan program transformasi digital nasional,” kata Ketua Apjatel Jerry Siregar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *